Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Indonesia

Gavetips

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Indonesia

Latar Belakang: Indonesia telah melakukan reformasi kebijakan signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan selama lima belas tahun terakhir. Reformasi tersebut termasuk penerapan Undang-Undang Guru dan Dosen sejak tahun 2005, desentralisasi fungsi sektor pendidikan ke tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah, dan kewajiban konstitusional untuk memberikan 20 persen APBN untuk bidang pendidikan. Selain itu, pemerintah telah meningkatkan sumberdana sekolah melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk mendorong orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah.

Pengeluaran negara untuk pendidikan telah meningkat secara signifikan selama 15 tahun terakhir sebagai hasil dari beberapa reformasi. Pada 2017, pengeluaran untuk pendidikan mencapai Rp 408,5 triliun, melebihi target 20%.

Tetapi pengeluaran untuk pendidikan hanya 3% dari PDB, salah satu yang terendah di wilayah ini, karena anggaran nasional adalah 15% dari PDB.

Meskipun sistem pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat, masih ada beberapa masalah besar dalam menjalankannya. Tingkat pendaftaran sekolah meningkat secara signifikan dari tahun 2001 hingga 2017, menjadi 23%, atau https://www.ltecruisekampunginggris.com/ 10 juta siswa. Peningkatan kualitas tidak sejalan dengan peningkatan. Saat itu, skor Indonesia meningkat di PISA (Program Penilaian Internasional Anak). Namun, dengan kemajuan saat ini, Indonesia memerlukan waktu 60 tahun lagi untuk mencapai peringkat rata-rata negara OECD.

Lingkungan pengajaran dan pembelajaran perlu ditingkatkan, serta manajemen sekolah dan koordinasi antar tingkat pemerintahan, agar Indonesia dapat mencapai potensi pendidikannya.

Kapasitas dan sistem «check and balance» yang tidak efektif telah menjadi masalah besar dengan desentralisasi pendidikan.

Agar sistem pendidikan Indonesia dapat berkembang, solusi praktis untuk masalah-masalah ini diperlukan. Solusi-solusi ini termasuk hanya memilih orang terbaik untuk menjadi pendidik, mendorong sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi untuk membuat rencana dan anggaran yang efektif untuk mencapai standar pendidikan nasional, dan menerapkan program dukungan teknis yang efektif bagi guru dan sekolah untuk meningkatkan pembelajaran siswa.

Program ID-TEMAN, yang dibiayai oleh Pemerintah Australia dan Bank Dunia, bertujuan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran di Indonesia. Program ini, yang dimulai pada tahun 2016, dibuat berdasarkan penelitian.

dan evaluasi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sejak tahun 2005. Dengan meningkatkan kebijakan, program operasional, dan pelaksanaan, program ini bertujuan untuk membantu Indonesia mencapai potensi pendidikannya.

Program ini memiliki beberapa tujuan. Tujuannya adalah untuk menggunakan pengetahuan yang ada saat ini, membantu memecahkan masalah untuk meningkatkan hasil pendidikan, dan membantu Indonesia mencapai target rencana pembangunan jangka menengah di bidang pelayanan pendidikan.